PANTURAPOS - Keputusan Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, untuk menunda keberangkatannya ke kegiatan retreat kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah, menimbulkan tanda tanya besar. Sikap ini bukan semata karena pertimbangan pribadi, melainkan bentuk kepatuhan mutlak terhadap instruksi Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
Imron, bersama tiga kepala daerah lainnya—Bupati Pangandaran Citra Pitriyami, Bupati Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, dan Wali Kota Bekasi Ade Kuswara Kunang—sepakat tidak bergabung dalam rombongan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang tetap berangkat ke Magelang pada Jumat (21/2/2025).
“Saya taat pada keputusan partai,” ujar Imron singkat kepada awak media di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, usai menghadiri serah terima jabatan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Namun, keputusan ini justru menimbulkan spekulasi lebih luas.
Apakah ini murni bentuk loyalitas kepada partai, atau ada kepentingan politik yang lebih besar di baliknya? Mengingat retreat ini merupakan agenda penting bagi kepala daerah, penundaan mendadak tanpa alasan yang jelas bisa memunculkan asumsi adanya konflik internal atau strategi politik tertentu yang sedang dimainkan oleh PDI-P.
Keempat kepala daerah tersebut hingga kini masih menunggu arahan lebih lanjut dari Megawati Soekarnoputri. Ketua DPD PDI-P Jabar, Ono Surono, menegaskan bahwa keputusan mereka untuk tidak menghadiri retreat merupakan bagian dari sikap disiplin terhadap perintah partai.
“Intinya, surat instruksi sudah jelas, kepala daerah yang diundang ke Magelang untuk menunggu arahan berikutnya dan standby dengan handphone aktif,” kata Ono. Pernyataan ini seolah menegaskan betapa dominannya kendali pusat partai terhadap kadernya, bahkan hingga ke tingkat eksekutif daerah.
Pertanyaannya, sampai kapan keputusan-keputusan kepala daerah harus selalu bergantung pada partai tanpa mempertimbangkan urgensi kebijakan daerah yang mereka pimpin?

Posting Komentar untuk "Gila !! Bupati Cirebon dan Tiga Kepala Daerah Bangkang Perintah Presiden Prabowo"